Pengujian Hipotesis
D. Uji Hipotesis
D. 1 Pengertian
Dalam suatu penyelidikan berkaitan suatu permasalahan untuk penarikan suatu kesimpulan diperlukan adanya dugaan atau dalam bahasa matematika dinamakan istilah hipotesis. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani Hupo yang berarti sementara dan Thesis yang berarti pernyataan atau dugaan. Sehingga secara bahasa memiliki arti dugaan sementara. Selanjutnya, karena hipotesis ini masih berupa jawaban sementara, maka hipotesis ini harus diuji kebenaranya dan prosesnya dinamakan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dibahasa di sini adalah pengujian berkaitan dengan rata-rata
D. 2 Jenis-Jenis Hipotesis
Ada dua jenis hipotetsis yaitu:
- Hipotesis nol (
) yang terkandung makna tidak memiliki perbedaan - Hipotesis alternatif (
) dengan pengertian terdapat tidak sama atau ada perbedaan.
D. 3 Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis.
Berikut prosedur pengujian hipotesis
D.4 Bentuk Pengujian Hipotesis
Ada 3 macam, yaitu, uji dua pihak, uji pihak kanan, dan uji pihak kiri.
Peluang Kejadian Majmuk (Lanjutan Materi 3 Kelas XII Matematika Wajib)
Kasus ini terjadi jika dua kejadian tidak mungkin secara bersamaan. Jika kejadian A dan kejadian B saling lepas seperti ini maka
Kasus ini terjadi jika dua kejadian dapat terjadi secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Kanginan, M., Terzalgi, Y. 2014. Matematika untuk SMA/MA Kelas XI (Wajib). Bandung: SEWU.
- Kartini, Suprapto, Subandi, Setiyadi, U. 2005. Matematika untuk SMA dan MA Program Studi Ilmu Alam Kelas XI. Klaten: INTAN PARIWARA.
- Sharma, dkk. 2017. Jelajah Matematika 3 SMA Kelas XII Program Wajib. Jakarta: YUDHISTIRA.
Peluang Kejadian Majmuk (Lanjutan Materi 2 Kelas XII Matematika Wajib)
Komplemen suatu kejadian A misalnya adalah kejadian tidak terjadinya A dan dinotasikan dengan
Selanjutnya peluang kejadian bukan A dituliskan dengan
Dua kejadian dianggap saling bebas jika munculnya kejadian yang pertama tidak mempengaruhi peluang munculnya kejadian yang kedua.
Dua kejadian disebut dua kejadian tidak saling bebas jika munculnya kejadian pertama akan mempengaruhi peluang munculnya kejadian yang kedua, demikian sebaliknya. Selanjutnya kasus ini dinamakan peluang dua kejadian bersyarat
Materi Lanjutan Distribusi Normal (Matematika Peminatan Kelas XII)
C. Transformasi Suatu Variabel Random Berdistribusi Normal
Dalam menentukan luas suatu variabel berdistribusi normal ke dalam variabel random berdistribusi normal baku dengan jalan mentransformasikannya
Adapun luasnya sama yaitu: