Pengujian Hipotesis

D. Uji Hipotesis

D. 1 Pengertian

Dalam suatu penyelidikan berkaitan suatu permasalahan untuk penarikan suatu kesimpulan diperlukan adanya dugaan atau dalam bahasa matematika dinamakan istilah hipotesis. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani Hupo yang berarti sementara dan Thesis yang berarti pernyataan atau dugaan. Sehingga secara bahasa memiliki arti dugaan sementara. Selanjutnya, karena hipotesis ini masih berupa jawaban sementara, maka hipotesis ini harus diuji kebenaranya dan prosesnya dinamakan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dibahasa di sini adalah pengujian berkaitan dengan rata-rata  $\mu$ pada sebuah sampel. Jika hasil yang didapatkan dalam penelitian nantinya, jauh berbeda dengan yang diharapkan berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak, demikian sebaliknya jika sesuai, maka hipotesis diterima.

D. 2 Jenis-Jenis Hipotesis

Ada dua jenis hipotetsis yaitu:

  • Hipotesis nol ($H_{0}$) yang terkandung makna tidak memiliki perbedaan
  • Hipotesis alternatif  ($H_{1}$) dengan pengertian terdapat tidak sama atau ada perbedaan.

D. 3 Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis.

Berikut prosedur pengujian hipotesis

$.\qquad\quad\color{red}\begin{aligned}&\textrm{Merumuskan}\: H_{0}\: \: \textrm{dan}\: \: H_{1}\\ &\qquad\qquad\color{blue}\Downarrow\\ &\textrm{Menentukan daerah kritis}\\ &(\textrm{taraf signifikansi/kepercayaan})\\ &\qquad\qquad\color{blue}\Downarrow\\ &\textrm{Menentukan nilai statistik uji}\\ &\qquad\qquad\color{blue}\Downarrow\\ &\textrm{Menentukan keputusan uji}\\ &\qquad\qquad\color{blue}\Downarrow\\ &\textrm{Penarikan kesimpulan}  \end{aligned}$.

D.4 Bentuk Pengujian Hipotesis

Ada 3 macam, yaitu, uji dua pihak, uji pihak kanan, dan uji pihak kiri.





$\LARGE\colorbox{yellow}{CONTOH SOAL}$.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informasi